Selasa, 16 Juli 2013

Cerita Pagi



Entah kenapa aku kembali lagi ketempat ini?? Rasanya baru sehari kemarin aku pulang ke Banjarmasin dari Kapuas. Ya, ini Kapuas dan tepat di depan rumah. Warung kecil dan sederhana. Di belakang warung ada sebuah pohon sirsak yang sedang berbuah 3. Namun ukurannya tidak  lazim, sirsak itu besarnya seperti buah semangka namun sedikit lebih lonjong. Aku terperangah, rasanya tidak ada pohon ini sebelumnya batin ku. Kakak perempuan dan mamah ku keluar dari dalam rumah. “ada apa kesini lagi yu? “ Tanya kakak ku sedikit heran. Sekejap aku teringat tentang mimpi ku malam sebelumnya yang harus melakukan sesuatu dua kali, oh melelahkan, apakah aku sedang mengalami kenyataan mimpi itu batin ku, ah tidak mungkin segera ku buang pikiran aneh itu. “nah itu dia, tadinya ayu memang ingin kesini lagi untuk mengambil sesuatu, tapi apa itu ayu lupa” jawab ku. Aku melangkah keluar dan berniat memetik sirsak raksasa itu untuk dibawa pulang ke Banjarmasin, sambil di iringi oleh ocehan mamah tentang ayah. Aku menoleh kearah ayah yang sedang mencuci sesuatu disungai, sedih rasanya melihat raut wajah ayah. Aku berlalu dan melihat motor yang ku yang terparkir di tengah jalan aku bergegas menghampiri motor ku berniat menepikannya, tapi apa yang terjadi, motor ku sudah berada di tepi jalan dan terparkir dengan rapi. Ya tuhan, ada apa dengan mata ku, padahal jaraknya hanya beberap langkah saja jalan ini. Ya sudahlah lupakan itu, kembali ke niat pertama, langkah ku kian dekat, daaaaann (hap lalu ditangkap) yak satu buah sirsak raksasa yang sudah lebih tua sekarang sudah berada di dekapan ku, saat ku ingin memasukkannya kedalam plastik sirsak tadi hancur karena seluruh isinya terjatuh karena isinya sudah lembut-selembut lembutnya. Ku coba mengumpulkan isinya yang berceceran namun gagal, yah apa daya. Tiba-tiba hujan dan langit berubah menjadi hitam. Aku keluar melihat keadaan, dan ternyata benar-benar lebih mengerikan. Dengan hitungan detik, hujan ini seakan membawa banjir dan bencana, ya tuhan air sudah mencapai pinggang ku sedangkan aku tidak bisa berenang. Aku terjebak di air yang kian meluap, aku berusaha berjalan mencari tempat aman untuk bertahan, namun apa daya sepatu yang sedang ku pakai sepertinya ini menyebabkan aku semakin terhisap kedalam sungai.maka dengan sekuat tenaga aku mencoba melepas kan sepatu ku dan yang terjadi adalah aku semakin terhanyut dan tenggelam ( dalam lautan luka dalam, hahaha kidding ) hampir ke dasar sungai, aku hampir tidak bisa bernafas lagi, seketika itu juga aku terangkat keatas dan terbang dengan pesawat dan mengamati yang baru saja terjadi, kami melewati lautan yang sedang mengamuk entah berapa detik berikutnya pesawat yang aku tumpangi mendarat dan berubah menjadi bus, anehnya kami sudah sampai di banjarmasin (secara logika pesawat mah emang lebih cepat). Ketika melewati jalan piere tendean, aku melihat ada segerombolan pria/preman yang sedang beradu tinju sampai yang berbadan besar seperti dihakimi, yang jelas mereka seperti ingin merobek-robek perut dan mengeluarkan semua isinya, layaknya seekor sapi yang jadi hewan qur’ban. Akuhanya bisa menutup mulut dengan tangan ku seakan tak percaya dunia ku sudah separah ini.

Nafas ku terhingal hingal dan aku mulai menyadari dimana aku sekarang, huh leganya mengetahui kalau aku masih berada di kamar. Dan semua yang baru saja terjadi tadi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.