Entah kenapa aku
kembali lagi ketempat ini?? Rasanya baru sehari kemarin aku pulang ke
Banjarmasin dari Kapuas. Ya, ini Kapuas dan tepat di depan rumah. Warung kecil
dan sederhana. Di belakang warung ada sebuah pohon sirsak yang sedang berbuah
3. Namun ukurannya tidak lazim, sirsak
itu besarnya seperti buah semangka namun sedikit lebih lonjong. Aku
terperangah, rasanya tidak ada pohon ini sebelumnya batin ku. Kakak perempuan
dan mamah ku keluar dari dalam rumah. “ada apa kesini lagi yu? “ Tanya kakak ku
sedikit heran. Sekejap aku teringat tentang mimpi ku malam sebelumnya yang
harus melakukan sesuatu dua kali, oh melelahkan, apakah aku sedang mengalami
kenyataan mimpi itu batin ku, ah tidak mungkin segera ku buang pikiran aneh
itu. “nah itu dia, tadinya ayu memang ingin kesini lagi untuk mengambil
sesuatu, tapi apa itu ayu lupa” jawab ku. Aku melangkah keluar dan berniat
memetik sirsak raksasa itu untuk dibawa pulang ke Banjarmasin, sambil di iringi
oleh ocehan mamah tentang ayah. Aku menoleh kearah ayah yang sedang mencuci
sesuatu disungai, sedih rasanya melihat raut wajah ayah. Aku berlalu dan
melihat motor yang ku yang terparkir di tengah jalan aku bergegas menghampiri
motor ku berniat menepikannya, tapi apa yang terjadi, motor ku sudah berada di
tepi jalan dan terparkir dengan rapi. Ya tuhan, ada apa dengan mata ku, padahal
jaraknya hanya beberap langkah saja jalan ini. Ya sudahlah lupakan itu, kembali
ke niat pertama, langkah ku kian
dekat, daaaaann (hap lalu ditangkap) yak satu buah sirsak raksasa yang sudah
lebih tua sekarang sudah berada di dekapan ku, saat ku ingin memasukkannya
kedalam plastik sirsak tadi hancur karena seluruh isinya terjatuh karena isinya
sudah lembut-selembut lembutnya. Ku coba mengumpulkan isinya yang berceceran namun
gagal, yah apa daya. Tiba-tiba hujan dan langit berubah menjadi hitam. Aku keluar
melihat keadaan, dan ternyata benar-benar lebih mengerikan. Dengan hitungan
detik, hujan ini seakan membawa banjir dan bencana, ya tuhan air sudah mencapai
pinggang ku sedangkan aku tidak bisa berenang. Aku terjebak di air yang kian
meluap, aku berusaha berjalan mencari tempat aman untuk bertahan, namun apa
daya sepatu yang sedang ku pakai sepertinya ini menyebabkan aku semakin
terhisap kedalam sungai.maka dengan sekuat tenaga aku mencoba melepas kan
sepatu ku dan yang terjadi adalah aku semakin terhanyut dan tenggelam ( dalam
lautan luka dalam, hahaha kidding ) hampir ke dasar sungai, aku hampir tidak
bisa bernafas lagi, seketika itu juga aku terangkat keatas dan terbang dengan
pesawat dan mengamati yang baru saja terjadi, kami melewati lautan yang sedang
mengamuk entah berapa detik berikutnya pesawat yang aku tumpangi mendarat dan
berubah menjadi bus, anehnya kami sudah sampai di banjarmasin (secara logika pesawat
mah emang lebih cepat). Ketika melewati jalan piere tendean, aku melihat ada
segerombolan pria/preman yang sedang beradu tinju sampai yang berbadan besar
seperti dihakimi, yang jelas mereka seperti ingin merobek-robek perut dan
mengeluarkan semua isinya, layaknya seekor sapi yang jadi hewan qur’ban. Akuhanya
bisa menutup mulut dengan tangan ku seakan tak percaya dunia ku sudah separah
ini.
Nafas ku terhingal hingal dan aku mulai menyadari dimana aku sekarang, huh
leganya mengetahui kalau aku masih berada di kamar. Dan semua yang baru saja
terjadi tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.